Apakah Sejarah itu???
Pertanyaan
diatas sering muncul di kalangan masyarakat awam pada umumnya, kemudian
dilanjutkan dengan pertanyaan: buat apa belajar sejarah?; Masih ada ya
pelajaran sejarah itu?. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut tentulah memerlukan
jawaban yang tidak hanya berupa pembelaan, namun juga perlunya edukasi agar
setiap manusia setidaknya paham dengan “kata” sejarah itu.
Arti kata “Sejarah”
Definisi asal kata “Sejarah” berasal
dari bahasa Arab yang berbunyi Syajara yang
berarti terjadi, Syajarah berarti
pohon, Syajarah an-nasab berarti
pohon silsilah. (Kuntowijoyo; 1997, hal 1) Namun setelah kita mengetahui arti
kata sejarah, muncul lagi pertanyaan, Apakah sejarah sebuah ilmu pengetahuan?;
Ilmu pengetahuan tentaang apa?; Dari mana asalnya?.
Pada dasarnya sejarah merupakan ilmu
pengetahuan (science). Dalam bahasa
Yunani istoria, dan Latin historia, Prancis histoire, Inggris history, Belanda geschiedenis, Jerman Geschichtc
yaitu penyelidikan (inquiry). Ia
berarti masa lalu (the past);
kejadian masa lampau; aktualisasi masa lampau; semua yang dikatakan dan
dilakukan oleh manusia. Selain itu, sejarah berarti catatan masa lampau.
Akhirnya sejarah meliputi; pengetahuan alam (science), penyelidikan (inquiry), catatan (a record). Dengan kata lain, sejarah mencakup semua aktivitas
kelampauan manusia di masyarakat dan bersifat unik. (Suhartono; 2010, hal 2)
Maksud “kelampauan” bukan berarti
harus memiliki jangka waktu kebelakang yang jauh namun sedetik yang lalu sudah
merupakan bagian dari kelampauaan atau masa yang telah berlalu, dan satu hal lagi yang penting di ingat bahwa
sifat sejarah unik yaitu hanya sekali terjadi, misalpun hal yang sama terjadi
lagi dimasa yang akan datang namun dalam konteks ruang dan waktunya pasti telah
berbeda. Sejarah sendiri akan menjadi penting jika suatu aktivitas kelampauan
manusia di ingat, dicatat, di munculkan kembali.
Pentingnya Belajar Sejarah
Pengajaran sejarah selama ini yang
umum terjadi yaitu sejarah hanya merupakan sebuah cerita tentang masa lalu yang
hanya berisi fakta-fakta dan angka tahun saja, hal tersebut tentu saja sangat
menjemukan, sehingga sejarah menjadi pelajaran yang membosankan atau bahkan
hanya sebuah dongeng belaka tanpa makna yang berguna bagi kehidupan manusia
masa kini. Sejarah yang seperti itu memang tidak sepenuhnya salah, namun
sejarah menjadi kering tanpa makna bagi kehidupan manusia saat ini.
Satu hal yang perlu kita ingat bahwa
apapun yang terjadi pada hari ini tidak terlepas dari hari sebelumnya dan hari
sebelumnya tidak terlepas dari hari sebelumnya lagi, dan terus saling berkaitan
satu sama lain kebelakang. Maka kita tentu pernah mendengar sebuah pepatah
“masa depan merupakan cerminan saat ini” pepatah tersebut sangat benar karena
masa depan tidak akan terlepas dari masa lalunya.
Sejarah tidak hanya milik orang
besar, orang yang kaya atau berpengaruh, bukan milik para pahlawan saja, namun
merupakan milik setiap manusia. Setiap manusia atau individu memiliki sejarah hidupnya masing-masing. Masa
lalu individu manusia baik yang buruk maupun yang baik merupakan bagian dari
kehidupan individu manusia tersebut. Memang ada sebagian individu yang tidak
mau mengingat masa lalunya jika buruk, namun tentunya individu tersebut telah
belajar dari masa lalunya yang “buruk” tersebut agar tidak terjadi lagi di masa
yang akan datang. Ini lah yang di sebut pentingnya belajar sejarah agar kita
dapat menata kehidupan yang lebih baik lagi dari waktu sebelumnya, hal yang
buruk yang telah terjadi di masa lalu menjadi pelajaran agar hari ini menjadi
lebih baik dan tentu saja juga berguna untuk mempersiapkan masa depan yang
lebih baik.
Secara tidak langsung manusia mau
tidak mau pasti bersentuhan dengan sejarah, karena manusia hidup di dunia yang
memiliki kaitannya dengan waktu yang berjalan. Dan sejarah berada sejalan dengan waktu yang ditinggalkan oleh manusia
tersebut. Beruntunglah manusia yang selalu belajar dari sejarahnya untuk kehidupannya
sekarang dan yang akan datang.
Sumber:
Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang, 1995.
Suhartono. Teori dan Metodologi Sejarah.Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Gottschalk, Louis. Mengerti Sejarah. Terjemahan Nugroho Notosusanto. Jakarta: Yayasan
Penerbit UI, 1975